Ada beberapa jenis echidna yang ditandai dengan ciri-ciri panjang moncongnya yaitu echidna monjong pendek, echidna moncong panjang barat, echidna moncong panjang timur dan echidna moncong panjang sir david. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis echidna :
A. Echidna moncong pendek
Echidna moncong pendek |
Echidna moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), juga dikenal sebagai spiny anteater (pemakan semut berduri) karena makanannya yaitu semut dan rayap, adalah satu dari empat spesies ekidna yang masih hidup dan satu-satunya anggota dari genus Tachyglossus. Tubuh Echidna moncong pendek tertutup bulu dan duri serta memiliki moncong yang unik dan lidah khusus sehingga bisa menangkap mangsa dengan cepat. Seperti monotremata lainnya yang masih hidup, Ekidna moncong pendek bertelur; monotremata adalah satu-satunya kelompok mammalia yang dapat melakukannya.
Spesies ini ditemukan di setiap bagian Australia, di mana ia merupakan hewan asli yang paling tersebar, dan di daerah pantai serta wilayah dataran tinggi barat daya Papua, di mana ia dikenal sebagai Mungwe dalam bahasa Daribi dan Chimbu. Hewan ini tidak terancam kepunahan, tapi aktivitas manusia seperti perburuan, perusakan habitat, dan pengenalan spesies predator asing serta parasit telah mengurangi distribusi Ekidna moncong pendek di Australia.
Klasifikasi ilmiah
Spesies ini ditemukan di setiap bagian Australia, di mana ia merupakan hewan asli yang paling tersebar, dan di daerah pantai serta wilayah dataran tinggi barat daya Papua, di mana ia dikenal sebagai Mungwe dalam bahasa Daribi dan Chimbu. Hewan ini tidak terancam kepunahan, tapi aktivitas manusia seperti perburuan, perusakan habitat, dan pengenalan spesies predator asing serta parasit telah mengurangi distribusi Ekidna moncong pendek di Australia.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Upakelas : Prototheria
Ordo : Monotremata
Famili : Tachyglossidae
Genus : Tachyglossus
Spesies: T. aculeatus
Nama binomial : Tachyglossus aculeatus
Taksonomi
Ekidna moncong pendek pertama kali dideskripsikan oleh George Shaw pada tahun 1792. Dia menamai spesies ini Myrmecophaga aculeata, sebab ia mengira spesies ini mempunyai relasi dengan pemakan semut Amerika Selatan. Sejak Shaw pertama kali mendeskripsikan spesies ini, namanya telah mengalami empat revisi dari M. aculeata hingga Ornithorhynchus hystrix, Echidna hystrix, Echidna aculeata dan akhirnya Tachyglossus aculeatus. Nama Tachyglossus berarti lidah cepat, nama ini didasarkan atas kecepatan Ekidna dalam menggunakan lidahnya untuk menangkap semut dan rayap. Sedangkan aculeatus berarti berduri atau dilengkapi dengan duri.
Ekidna moncong pendek adalah satu-satunya anggota dari genusnya, bersama dengan genus Zaglossus berada dalam satu famili yang sama Tachyglossidae. Genus Zaglossus yang terdapat di Papua terdiri atas Ekidna moncong panjang barat, Ekidna moncong panjang Sir David dan Ekidna moncong panjang timur, yang kesemuanya lebih besar dari T. aculeatus. Makanan mereka juga terdiri atas cacing tanah dan larva, tidak sama dengan T. aculeatus yang memakan semut dan rayap. Spesies dari Tachyglossidae adalah mammalia bertelur, bersama dengan famili Ornithorhynchidae, mereka adalah satu-satunya monotremata yang masih hidup di dunia.
Ada empat 5 subspesies dari Ekidna moncong pendek, setiap subspesies ditemui di lokasi geografi yang berbeda. Subspesies itu juga bervariasi satu dengan yang lainnya seperti ketebalan rambutnya, panjang dan lebar duri, dan ukuran kuku pada kaki belakang.
* T. a. multiaculeatus ditemukan di Pulau Kanguru;
* T. a. setosus ditemukan di Tasmania dan beberapa pulau di Selat Bass;
* T. a. acanthion ditemukan di Teritorial Utara Australia dan Australia Barat;
* T. a. aculeatus ditemukan di Queensland, New South Wales, Australia Selatan dan Victoria;
* T. a. lawesii ditemukan di wilayah pantai dan dataran tinggi New Guinea, dan kemungkinan di hutan hujan tropis di Queensland bagian utara.
B. Ekidna moncong panjang
Ekidna moncong panjang adalah salah satu dari dua genera (genus Zaglossus) ekidna, monotremata berduri yang tinggal di Pulau Irian. Ada tiga spesies yang masih hidup dan dua spesies sudah punah.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Monotremata
Famili: Tachyglossidae
Genus: Zaglossus
Tipe spesies : Tachyglossus bruijni
Spesies :
Nama binomial : Tachyglossus aculeatus
Taksonomi
Ekidna moncong pendek pertama kali dideskripsikan oleh George Shaw pada tahun 1792. Dia menamai spesies ini Myrmecophaga aculeata, sebab ia mengira spesies ini mempunyai relasi dengan pemakan semut Amerika Selatan. Sejak Shaw pertama kali mendeskripsikan spesies ini, namanya telah mengalami empat revisi dari M. aculeata hingga Ornithorhynchus hystrix, Echidna hystrix, Echidna aculeata dan akhirnya Tachyglossus aculeatus. Nama Tachyglossus berarti lidah cepat, nama ini didasarkan atas kecepatan Ekidna dalam menggunakan lidahnya untuk menangkap semut dan rayap. Sedangkan aculeatus berarti berduri atau dilengkapi dengan duri.
Ekidna moncong pendek adalah satu-satunya anggota dari genusnya, bersama dengan genus Zaglossus berada dalam satu famili yang sama Tachyglossidae. Genus Zaglossus yang terdapat di Papua terdiri atas Ekidna moncong panjang barat, Ekidna moncong panjang Sir David dan Ekidna moncong panjang timur, yang kesemuanya lebih besar dari T. aculeatus. Makanan mereka juga terdiri atas cacing tanah dan larva, tidak sama dengan T. aculeatus yang memakan semut dan rayap. Spesies dari Tachyglossidae adalah mammalia bertelur, bersama dengan famili Ornithorhynchidae, mereka adalah satu-satunya monotremata yang masih hidup di dunia.
Ada empat 5 subspesies dari Ekidna moncong pendek, setiap subspesies ditemui di lokasi geografi yang berbeda. Subspesies itu juga bervariasi satu dengan yang lainnya seperti ketebalan rambutnya, panjang dan lebar duri, dan ukuran kuku pada kaki belakang.
* T. a. multiaculeatus ditemukan di Pulau Kanguru;
* T. a. setosus ditemukan di Tasmania dan beberapa pulau di Selat Bass;
* T. a. acanthion ditemukan di Teritorial Utara Australia dan Australia Barat;
* T. a. aculeatus ditemukan di Queensland, New South Wales, Australia Selatan dan Victoria;
* T. a. lawesii ditemukan di wilayah pantai dan dataran tinggi New Guinea, dan kemungkinan di hutan hujan tropis di Queensland bagian utara.
B. Ekidna moncong panjang
Ekidna moncong panjang adalah salah satu dari dua genera (genus Zaglossus) ekidna, monotremata berduri yang tinggal di Pulau Irian. Ada tiga spesies yang masih hidup dan dua spesies sudah punah.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Monotremata
Famili: Tachyglossidae
Genus: Zaglossus
Tipe spesies : Tachyglossus bruijni
Spesies :
- Zaglossus attenboroughi
- Zaglossus bartoni
- Zaglossus bruijni
- Zaglossus hacketti (punah)
- Zaglossus robustus (punah)
Zaglossus attenboroughi
* Habitat: wilayah Papua pada elevasi yang lebih tinggi daripada hutan dataran tinggi.
* Era: sekarang
* Status: terancam punah
Zaglossus bartoni
* Habitat: wilayah pegunungan tinggi (cordillera) di antara Danau Paniai dan Pegunungan Nanneau, juga Huon Peninsula.
* Era: sekarang
* Status: terancam punah
Zaglossus bruijni
* Habitat: hutan tanah tinggi di Papua
* Era: sekarang
* Status: terancam punah
Zaglossus hacketti
* Habitat: Australia Barat
* Era: Upper Pleistocene
* Status: fosil
* Catatan: Spesies ini hanya dikenal melalui beberapa tulang. Untuk ukuran echidna, spesies ini sungguh besar tapi umum untuk ukuran monotremata.
Zaglossus robustus
* Habitat: Tasmania
* Era: Pleistocene
* Status: fosil.
* Catatan: Spesies ini hanya dikenal melalui sebuah fosil tengkorak sepanjang 65 cm.
C. Ekidna moncong panjang barat
* Habitat: hutan tanah tinggi di Papua
* Era: sekarang
* Status: terancam punah
Zaglossus hacketti
* Habitat: Australia Barat
* Era: Upper Pleistocene
* Status: fosil
* Catatan: Spesies ini hanya dikenal melalui beberapa tulang. Untuk ukuran echidna, spesies ini sungguh besar tapi umum untuk ukuran monotremata.
Zaglossus robustus
* Habitat: Tasmania
* Era: Pleistocene
* Status: fosil.
* Catatan: Spesies ini hanya dikenal melalui sebuah fosil tengkorak sepanjang 65 cm.
C. Ekidna moncong panjang barat
Echidna moncong panjang Barat |
Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus bruijni) adalah satu dari empat ekidna yang masih hidup dan satu dari tiga spesies Zaglossus yang terdapat di Papua. Fosil dari spesies ini juga ditemukan di Australia.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Monotremata
Famili: Tachyglossidae
Genus: Zaglossus
Spesies: Z. bruijni
Nama binomial : Zaglossus bruijni
Ekidna moncong panjang barat sekarang ini terdapat di Papaua, pada wilayah dengan ketinggian di atas 1300 meter sampai dengan 4000 meter, dan tidak terdapat di dataran rendah bagian selatan dan pantai utara. Habitatnya adalah padang rumput alpin dan hutan yang lembab. Tidak seperti Ekidna moncong pendek yang memakan semut dan rayap, spesies moncong panjang memakan cacing tanah. Ekidna moncong panjang juga berukuran lebih besar daripada Ekidna moncong pendek. Beratnya mencapai 16,5 kilogram, moncongnya lebih panjang dan bengkok ke bawah. Durinya hampir tidak bisa dibedakan dari bulunya yang panjang. Ekidna moncong panjang barat dibedakan dari spesies Zaglossus lainnya dengan jumlah kukunya pada kaki depan dan belakang, ia memiliki tiga (sangat langka empat) kuku.
Spesies ini masuk daftar spesies terancam punah oleh IUCN, jumlah spesies ini telah berkurang karena habitatnya telah berkurang akibat aktivitas manusia dan perburuan. Ekidna moncong panjang enak dimakan, dan walaupun perburuan spesies ini telah dilarang oleh pemerintah Indonesia dan Papua Nugini, perburuan tradisional masih diperbolehkan.
Platipus dan ekidna adalah satu-satunya spesies mammalia yang diketahui bertelur.
D. Ekidna moncong panjang timur
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Monotremata
Famili: Tachyglossidae
Genus: Zaglossus
Spesies: Z. bruijni
Nama binomial : Zaglossus bruijni
Ekidna moncong panjang barat sekarang ini terdapat di Papaua, pada wilayah dengan ketinggian di atas 1300 meter sampai dengan 4000 meter, dan tidak terdapat di dataran rendah bagian selatan dan pantai utara. Habitatnya adalah padang rumput alpin dan hutan yang lembab. Tidak seperti Ekidna moncong pendek yang memakan semut dan rayap, spesies moncong panjang memakan cacing tanah. Ekidna moncong panjang juga berukuran lebih besar daripada Ekidna moncong pendek. Beratnya mencapai 16,5 kilogram, moncongnya lebih panjang dan bengkok ke bawah. Durinya hampir tidak bisa dibedakan dari bulunya yang panjang. Ekidna moncong panjang barat dibedakan dari spesies Zaglossus lainnya dengan jumlah kukunya pada kaki depan dan belakang, ia memiliki tiga (sangat langka empat) kuku.
Spesies ini masuk daftar spesies terancam punah oleh IUCN, jumlah spesies ini telah berkurang karena habitatnya telah berkurang akibat aktivitas manusia dan perburuan. Ekidna moncong panjang enak dimakan, dan walaupun perburuan spesies ini telah dilarang oleh pemerintah Indonesia dan Papua Nugini, perburuan tradisional masih diperbolehkan.
Platipus dan ekidna adalah satu-satunya spesies mammalia yang diketahui bertelur.
D. Ekidna moncong panjang timur
Echidna moncong panjang Timur |
Ekidna mocong panjang timur (Zaglossus bartoni), juga dikenal sebagai Ekidna moncong panjang Barton, adalah satu dari tiga spesies dari genus Zaglossus yang terdapat di Papua. Spesies ini ditemukan terutama di Papua Nugini pada ketinggian antara 2000 dan 3000 meter.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Monotremata
Famili: Tachyglossidae
Genus: Zaglossus
Spesies: Z. bartoni
Nama binomial : Zaglossus bartoni
Spesies ini dapat dibedakan dari anggota genus Zaglossus lainnya dari jumlah kuku di kaki depan dan belakang. Ekidna moncong panjang timur memiliki lima kuku pada kaki depannya dan empat pada kaki belakangnya. Spesies ini memiliki bulu yang pendek dan tebal. Ada empat subspesies yang dikenali:
* Z. bartoni bartoni
* Z. bartoni clunius
* Z. bartoni smeenki
* Z. bartoni diamondi
Populasi dari setiap subspesies secara geografi terisolasi dan dapat dibedakan satu dengan lainnya dari besar tubuhnya.
E. Ekidna moncong panjang Sir David
Ekidna moncong panjang Sir David (Zaglossus attenboroughi), juga dikenal sebagai Ekidna moncong panjang Cyclops, adalah satu dari tiga spesies genus Zaglossus yang terdapat di Papua. Namanya diambil sebagai rasa hormat terhadap Sir David Attenborough. Spesies ini tinggal di pegunungan Cyclops di Papua.
Ia adalah anggota terkecil dari genusnya, ukurannya lebih mendekati Ekidna moncong pendek daripada anggota genusnya. Ia memiliki lima kuku pada kaki depan dan belakangnya. Ia juga memiliki bulu pendek yang lebat.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Monotremata
Famili: Tachyglossidae
Genus: Zaglossus
Spesies: Z. attenboroughi
Nama binomial : Zaglossus attenboroughi
0 Silakan beri komentar di sini:
Posting Komentar